Mie Gomak adalah spageti khas Tano (Tanah) Batak. Disebut Gomak (aduk-aduk) karena dulunya cara pembuatan dan penyajiannya dengan tangan telanjang. Mi diambil dari baskom besar dengan menggunakan tangan, lalu diletakkan di piring, baru diberi kuah. Saat ini sudah sedikit bergeser dengan menggunakan sendok.
Mi yang biasanya menjadi menu sarapan ini paling banyak dijumpai saat kita mulai memasuki Kota Siantar, Kabupaten Toba Samosir, hingga ke Kabupaten Tapanuli Utara, dan tak lupa di Pulau Samosir. Sementara di Kota Medan sendiri, saya belum pernah menemukan mi ini dijual atau spesial ada yang menjualnya.
Tekstur mi berdiameter lebih lebar dari ukuran mi spageti. Lebih panjang, kenyal, mudah diputuskan, dan enak. Kuahnya mirip gulai karena bersantan, tetapi tidak terlalu kuning karena minim kunyit, bahkan nyaris putih. Rasanya sedikit asin dan gurih. Aroma dan rasa andaliman serta kincung menjadi ciri yang sangat kentara.
Bahan-bahan membuat mie gomak sendiri adalah:
Bumbu Halus:
- 8-10 bh cabe merah
- 2 cm lengkuas
- 1/2 sdt bubuk ketumbar
- 3 bh bawang putih
- 6 bh bawang merah
- 3 cm kunyit
- 1 cm jahe
- 4 bh kemiri
- 1 btg serai, iris halus
Bahan Lain:
- 250 gr mie lidi, rebus di air mendidih sampai lunak
- 100 ml santan kental (saya pakai santan instan)
- 1 bh jipang/labu siam, potong panjang seperti korek api
- tempe secukupnya, potong panjang seperti korek api
- 300 ml air/kaldu
Bahan Hiasan:
- Tomat, iris bulat
- daun bawang, iris halus serong
- cabe rawit utuh
- kerupuk
- telur rebus
Cara Membuat:
- Tumis bumbu halus, masukkan air/kaldu dan santan, aduk sampai mendidih.
- Masukkan labu siam dan tempe, masak sampai matang, taburkan garam dan merica secukupnya.
- Masukkan mie lidi yang sudah lunak, masak sampai air berkurang/kuah menjadi kental.
- Mie Gomak siap dihidangkan.
No comments:
Post a Comment